Langsung ke konten utama

retorika hujan

entah sudah berapa kali puisi tentang hujan yang tercipta dari bahasa yang tak terucap. demi menghargai upaya Tuhan meniadakan resah dan amarah tentang suhu bumi yang tidak lagi bersahabat. hujan, sesederhana ketika aku hanya duduk memandangmu. melarang kedua mataku beranjak ke tempat yang sedang menitik oleh tetes tetes air mata Tuhan. membentuk sebuah lingkaran keabadian tentang cinta yang tak pernah putus dari Tuhan kepada hambaNya.
eh Tuhan tidak sedang menangis. Tuhan juga tidak sedang tertawa terbahak bahak hingga menurunkan kadar keagunanNya. hujan hanyalah proses Tuhan yang sedang memberi kemudian diterima dengan baik oleh manusia, tapi terkadang juga tidak.
artikan saja hujan dengan sederhana, kalian paham maksudku?
jika tidak berarti bagi kalian hujan itu terlalu indah untuk diartikan dalam kamus manapun. yang pada akhirnya hanya timbul sebuah hujatan tentang hujan.

saya gak mudeng nulis apaan, saya cuma cinta hujan. utdah itu doang. kompleksnya silakan renungkan :) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aplikasi Seven Segmen ATMega16 dengan CVAVR

Postingan kali ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh guru Jurusan mengenai ATMega16. Dan materi ini diambil dari : http://kecoakacau.blogspot.com/2011/02/aplikasi-seven-segmen-atmega19-dengan.html. Seperti kita ketahui Seven segmen adalah suatu komponen elektronika yang digunakan untuk penampil angka.  Dalam Post ini akan dijelaskan cara menampilkan seven segmen tetapi dengan bahasa pemrograman yang berbeda yaitu dengan menggunakan bahasa pemrograman CVAVR atau Code Vision AVR. Hardware Hardware penampil seven segmen adalah sebagai berikut. Program CodeVisionAVR #include (mega16.h) #include (delay.h) void main(void) { unsigned char seven[10]={0b11000000,0b11001111,0b10100100,0b10110000,0b10011001,0b10010010,0b10000010,0b11111000,0b10000000,0b10010000}; unsigned int n=0; DDRC=0xFF; while (1)       {       PORTC=seven[n];       delay_ms(100); ...

kisah lebam

mungkin ada kisah yang tak kau tuturkan padaku cuma kau rekam lalu terbenam di matamu yang lebam berulang kali kulihat kau lipat merah kenangan berjarak perjalanan kilat barat percintaan kesedihan dan kemarahan kau bungkus dengan senyuman senyummu adalah malam yang tenggelam di pembakaran aspal pekat kopimu yang sulit kuhapal meski kudzikirkan namamu di setiap jengkal musim aku selalu terjungkal di licin harimu yang bacin mungkin memang tak perlu kau gantungkan koma di hatimu cukup titik atau tanda seru dan aku akan tenggelam bersama serbuk malam di kopimu yang hitam. Gema Yudha

follow your heart

helooo, welcome to the awkward words . tonight. i will tell you for something . something hurt ? noooo happiness ? maybe noo no no so what ? yeah, it is about the doubtfull thing, it can make me very very very confused. why ? when i got 2 choise and i have to choose the best something. i feel very worried. i don't know what i must choose. however, whatever i always lift up my hand to pray for Allah for the best choise. because in every conclusion , we have to take a risk of our consistency to choose the best way .  (lagi galau gak jelas ) hehe  ^.^