Langsung ke konten utama

Postingan

Jika Sendiri adalah Kekuatan, Maka Bersama adalah Kesempurnaan

وَكُلُّهُمْ آتِيهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَرْداً ﴿٩٥﴾ “Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri”. (QS. Maryam. 95) Kuawali dengan mengutip salah satu ayat karya agung Allah SWT dalam al quran Q.S Maryam ayat 95 di atas. Bahwa kita sesungguhnya bertanggung jawab atas diri kita sendiri. Kita datang seorang diri sebagai seorang hamba yang dinanti Allah untuk menjawab apa-apa saja yang menjadi ritual selama kita hidup di dunia. Apakah itu semua akan mengantarkan kita pada beratnya timbangan kebaikan atau sebaliknya.   Jika Sendiri adalah Kekuatan, Maka Bersama adalah Kesempurnaan Judul di atas berkaitan dengan bagaimana diri kita menyikapi kesendirian. Kalau pada hari kiamat nanti kita akan berjalan sendiri-sendiri menuju hari pembalasan. Lantas bagaimana membuat kesendirian kita di hari kiamat nanti dipenuhi dengan kekuatan dan kesungguhan menghadap Sang Ilahi? Ya Allah, berharap ampunan dariMu karna jika k
Postingan terbaru

Apakah dengan Menyalahkan, Dirimu Sudah Merasa Benar ?

Ujian bagi seseoarang yang dianggap dan menganggap dirinya memiliki ilmu adalah keringanan, keharusan, kerelaan, dan kemudahan untuk memposisikan orang lain lebih salah.  Di awal kalimat saya, semoga tercurah rahmat kepada kita semua, untuk tetap meyakini yang benar dan mengajak siapapun kepada kebenaran. Saya sendiri meyakini akan ketakutan dan keraguan yang selalu saya miliki ketika menuliskan tentang benar dan salah. Saya tidak berani, takut melancangi wewenang Tuhan dalam memutuskan perkara yang baik dan buruk. Diri ini hanya sebagai hambaNya, yang setiap hari ngupreg-upreg mempertanyakan yang baik dimata Tuhan itu yang bagaimana? yang suka bikin berantem minta dibenarkan sementara yang lain harus disalahkan... Astaghfirullah. Sungguh Allah Maha Tahu segala sesuatunya tapi memilih diam sebentar, menguji seberapa sombongnya kita sebagai manusia terhadap ilmu yang dimilikinya, padahal itu titipan siapa lagi kalau bukan Dzat yang luar biasa berilmu. Allah karuniakan ilmu yang d

Sudahkah Ibu bangga ?

Untukmu ibu, dari seorang anak yang dengan lirih berdoa untukmu. Karena malu doa ini terdengar olehmu. Tapi jelas kuyakin , Allah mendengar lebih jelas apa yang aku harapkan, melihat lebih detail apa yang aku kerjakan, dan mengetahui niat terdalam yang ada di setiap hal yang kukerjakan. Saat kubuka kedua mataku, kulihat tak ada kau disisiku. Ternyata kau terbangun lebih awal setiap harinya. Mengatur segala sesuatu yang kau butuhkan untuk pekerjaanmu. Mempersiapkan ibadah terbaikmu yang ditunggu oleh Allah, bu. Sedang aku masih malas dan tertidur, seolah aktivitasku jauh lebih berat darimu. padahal tidak. Dengan sangat lirih dan sembunyi-sembunyi, aku ingin menyampaikan padamu ibu. Tugasku tidak cukup berat dibandingkan pengorbananmu yang begitu hebat. Tanggung jawabku diluar sana hanya secuil yang aku tiru darimu . Harapanku masih sangat lemah dibandingkan tekadmu memasukkanku ke pendidikan yang tinggi sebagai mahasiswa. Ibu jika boleh aku bertanya, dengan tanpa kau mengetahui

Teruslah berjalan, bahkan berlari dengan pasti.

ketika kamu meyakini satu hal yang kamu anggap terbaik bagimu, tidak ada lagi alasan yang bisa membuatmu mundur selangkah, atau berhentik sedetik. percayalah pada satu hal yang membuatmu damai. Membuat pikiranmu bergerak bebas dalam sebuah kemerdekaan berpikir. Teruslah berjalan, bahkan berlari dengan pasti. Ada saat yang memang menjadi sebuah revolusi bagi diri sendiri. Saat kau merasa bahwa dirimu butuh berbalik arah ke tempat yang kau anggap lebih baik, ke satu tujuan yang kau anggap lebih akurat nilai kebenarannya. Namun harus kau pahami kebenaran yang hakikat dimiliki manusia adalah sebuah kesalahan. Benar adanya jika manusia adalah sumber dari sebuah kesalahan. Tetapi tak lantas ini semua membuatmu terus menerus melakukan kesalahan. Ini hanya sebuah reminder bagi diri untuk jaga jarak dan menjauhi sedikit saja kesalahan, mustahil memang karena diam pun bisa berarti sebuah kesalahan. Lantas apa gunanya melekat dalam diri manusia sebuah akal dan pikiran? tidak lain untuk membena

REFLEKSI DIRI

kepada subuh yang teduh, aku kembali bersama rinduku merangkul semua nikmatmu. ini kali pertama di tahun 2014 aku menuliskan postingan di blog. tahun yang harus kusebut sebagai perubahan dalam hidup ku. ketika aku memulai tahun ini dengan merefleksikan diri kepada Tuhan, penguasa segala kehidupan ini. aku melahirkan kembali hidupku dari tidur panjang , dari segala kenikmatan dunia yang bisa dibilang membuatku semakin gila. aku hanya ingin sibuk memperbaiki diri sendiri. sibuk mempertanyakan kepada diri, hati, dan apa saja yang terlintas dalam pikiranku, Are you ready to face Allah ? apakah aku siap menghadap Tuhanku (Allah) saat semua air mata yang tidak berbicara secara tersurat, hanya mampu menjadi nafas keharuan dalam setiap perubahan hidupku. dan inilah jawaban mengapa aku lebih memilih diam, karena aku tahu Tuhan sedang mengunci rapat-rapat semua amarahku. ketika kesabaran adalah obat dari setiap detik ucap yang tidak terpelihara. dari semua masalah yang membelenggu pikira

rinduku berdalih

entah apa arti rindu, saya hanya tidak ingin buru-buru berbicara tentang definisi rindu di prolog ini. saya lebih memilih untuk berhati hati dalam berbahasa, mengungkapkan apa yang menjadi perbincangan akut dalam otak saya. bukan , lebih tepatnya mungkin hati. ya sudahlahh, dalam hal ini lagi lagi hati memenangkan perannya dalam mempengaruhi kehidupan manusia. kusandarkan tubuhku pada dinding yang begitu kokoh, kuselonjorkan kaki di sela langkah-langkah yang tak terarah.aku lelah, tapi bukan untuk menyerah . aku rindu tapi tidak ingin mengadu. terima kasih Tuhan, masih Kau beri aku kenikmatan untuk hidup. beberapa bulan yang lalu, oktober tepatnya. di tanggal kelahiran saya, saya menjumpai kontradiksi yang lagi-lagi membuat hidup saya kebingungan. i was happy at that time, but i was really had lowspirited too. entah apa yang terjadi saya tidak bersemangat saat itu. tapi saya masih harus bersyukur Tuhan telah memberikan orang-orang yang sangat menginspirasi hidup saya. di saat itu

rindu :)

helooo guys, so long i haven't seen you. sebuah catatan kecil yang dulu selalu mengantarkanku ke dalam dunia yang begitu damai. ketika tidak ada kata yang terucap, suara yang didengar, lalu hanya tulisan tulisan yang menjadi jawaban untuk hari yang begitu melelahkan. Tuhan yang memang benar-benar tau bagaimana keadaanku saat ini. meski upayaku meyakinkan orang-orang di sekitarku bahwa aku baik baik saja dengan seluruh elemen kebahagiaan yang berusaha kutunjukkan pada mereka. well, aku memang dalam keadaan baik. setidaknya kalimat itu cukup membuat diriku sendiri merasa harus selalu baik. sampai suatu ketika, di saat yang begitu melelahkan. dipenuhi waktu yang sulit untuk hanya sekedar duduk melamun membuatku mengorek orek apa yang sebenarnya aku butuhkan di saat-saat seperti ini. hal -hal yang memang menjadi kebutuhan mutlak dalam kehidupan ini, yang mungkin saja aku hampir kehilangan semua itu. di saat yang bersamaan aku menemukan wacana ini Saya mengaguminya, mengagumi apa