Ku kayuh sepeda
setengah tua
Dimana tidak hanya ada
bayangmu
Suaramu telah
mengisyaratkan perpisahan
Senyummu pertanda
inilah akhir pertemuan kita
Belum lama aku mengenal
bahasa tubuhmu
Namun senja itu
memberiku jawaban terhadap teka-tekimu
Kau janji kau akan
kembali
Membawa mawar yang kau
tancapkan di saku kemejamu
Lagi-lagi senja itu
berkata inilah pertemuan terakhir
Namun kau kembali
meyakinkan keraguanku
Lewat sebait puisi yang
selalu kau ciptakan
Sebelum aku menepuk
pundakmu di setiap awal perjumpaan
Kali ini kau sisipkan
kata senja di judul puisimu
Di dalamnya kau berkata
Perpisahan paling indah
adalah saat senja
Karena ketika kau
berjalan menjauh dariku, bayangmu masih saja terlihat
Kau tempatkan dirimu
sebagai lakon utama puisimu
Kini kau menghilang
bersama senja yang perlahan sirna berganti malam
Lalu aku merasa telah
berpisah denganmu
Namun untungnya ini
perpisahan yang indah.
Komentar
Posting Komentar