Langsung ke konten utama

Perpisahan Kala Senja



 Ku kayuh sepeda setengah tua

 Dimana tidak hanya ada bayangmu

Suaramu telah mengisyaratkan perpisahan
 
Senyummu pertanda inilah akhir pertemuan kita

Belum lama aku mengenal bahasa tubuhmu

Namun senja itu memberiku jawaban terhadap teka-tekimu

Kau janji kau akan kembali

Membawa mawar yang kau tancapkan di saku kemejamu

Lagi-lagi senja itu berkata inilah pertemuan terakhir

Namun kau kembali meyakinkan keraguanku

Lewat sebait puisi yang selalu kau ciptakan

Sebelum aku menepuk pundakmu di setiap awal perjumpaan

Kali ini kau sisipkan kata senja di judul puisimu
 
Di dalamnya kau berkata

Perpisahan paling indah adalah saat senja

Karena ketika kau berjalan menjauh dariku, bayangmu masih saja terlihat 

Kau tempatkan dirimu sebagai lakon utama puisimu

Kini kau menghilang bersama senja yang perlahan sirna berganti malam

Lalu aku merasa telah berpisah denganmu

Namun untungnya ini perpisahan yang indah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aplikasi Seven Segmen ATMega16 dengan CVAVR

Postingan kali ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh guru Jurusan mengenai ATMega16. Dan materi ini diambil dari : http://kecoakacau.blogspot.com/2011/02/aplikasi-seven-segmen-atmega19-dengan.html. Seperti kita ketahui Seven segmen adalah suatu komponen elektronika yang digunakan untuk penampil angka.  Dalam Post ini akan dijelaskan cara menampilkan seven segmen tetapi dengan bahasa pemrograman yang berbeda yaitu dengan menggunakan bahasa pemrograman CVAVR atau Code Vision AVR. Hardware Hardware penampil seven segmen adalah sebagai berikut. Program CodeVisionAVR #include (mega16.h) #include (delay.h) void main(void) { unsigned char seven[10]={0b11000000,0b11001111,0b10100100,0b10110000,0b10011001,0b10010010,0b10000010,0b11111000,0b10000000,0b10010000}; unsigned int n=0; DDRC=0xFF; while (1)       {       PORTC=seven[n];       delay_ms(100); ...

kisah lebam

mungkin ada kisah yang tak kau tuturkan padaku cuma kau rekam lalu terbenam di matamu yang lebam berulang kali kulihat kau lipat merah kenangan berjarak perjalanan kilat barat percintaan kesedihan dan kemarahan kau bungkus dengan senyuman senyummu adalah malam yang tenggelam di pembakaran aspal pekat kopimu yang sulit kuhapal meski kudzikirkan namamu di setiap jengkal musim aku selalu terjungkal di licin harimu yang bacin mungkin memang tak perlu kau gantungkan koma di hatimu cukup titik atau tanda seru dan aku akan tenggelam bersama serbuk malam di kopimu yang hitam. Gema Yudha

follow your heart

helooo, welcome to the awkward words . tonight. i will tell you for something . something hurt ? noooo happiness ? maybe noo no no so what ? yeah, it is about the doubtfull thing, it can make me very very very confused. why ? when i got 2 choise and i have to choose the best something. i feel very worried. i don't know what i must choose. however, whatever i always lift up my hand to pray for Allah for the best choise. because in every conclusion , we have to take a risk of our consistency to choose the best way .  (lagi galau gak jelas ) hehe  ^.^