Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Jika Sendiri adalah Kekuatan, Maka Bersama adalah Kesempurnaan

وَكُلُّهُمْ آتِيهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَرْداً ﴿٩٥﴾ “Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri”. (QS. Maryam. 95) Kuawali dengan mengutip salah satu ayat karya agung Allah SWT dalam al quran Q.S Maryam ayat 95 di atas. Bahwa kita sesungguhnya bertanggung jawab atas diri kita sendiri. Kita datang seorang diri sebagai seorang hamba yang dinanti Allah untuk menjawab apa-apa saja yang menjadi ritual selama kita hidup di dunia. Apakah itu semua akan mengantarkan kita pada beratnya timbangan kebaikan atau sebaliknya.   Jika Sendiri adalah Kekuatan, Maka Bersama adalah Kesempurnaan Judul di atas berkaitan dengan bagaimana diri kita menyikapi kesendirian. Kalau pada hari kiamat nanti kita akan berjalan sendiri-sendiri menuju hari pembalasan. Lantas bagaimana membuat kesendirian kita di hari kiamat nanti dipenuhi dengan kekuatan dan kesungguhan menghadap Sang Ilahi? Ya Allah, berharap ampunan dariMu kar...

Apakah dengan Menyalahkan, Dirimu Sudah Merasa Benar ?

Ujian bagi seseoarang yang dianggap dan menganggap dirinya memiliki ilmu adalah keringanan, keharusan, kerelaan, dan kemudahan untuk memposisikan orang lain lebih salah.  Di awal kalimat saya, semoga tercurah rahmat kepada kita semua, untuk tetap meyakini yang benar dan mengajak siapapun kepada kebenaran. Saya sendiri meyakini akan ketakutan dan keraguan yang selalu saya miliki ketika menuliskan tentang benar dan salah. Saya tidak berani, takut melancangi wewenang Tuhan dalam memutuskan perkara yang baik dan buruk. Diri ini hanya sebagai hambaNya, yang setiap hari ngupreg-upreg mempertanyakan yang baik dimata Tuhan itu yang bagaimana? yang suka bikin berantem minta dibenarkan sementara yang lain harus disalahkan... Astaghfirullah. Sungguh Allah Maha Tahu segala sesuatunya tapi memilih diam sebentar, menguji seberapa sombongnya kita sebagai manusia terhadap ilmu yang dimilikinya, padahal itu titipan siapa lagi kalau bukan Dzat yang luar biasa berilmu. Allah karuniakan ilmu ya...

Sudahkah Ibu bangga ?

Untukmu ibu, dari seorang anak yang dengan lirih berdoa untukmu. Karena malu doa ini terdengar olehmu. Tapi jelas kuyakin , Allah mendengar lebih jelas apa yang aku harapkan, melihat lebih detail apa yang aku kerjakan, dan mengetahui niat terdalam yang ada di setiap hal yang kukerjakan. Saat kubuka kedua mataku, kulihat tak ada kau disisiku. Ternyata kau terbangun lebih awal setiap harinya. Mengatur segala sesuatu yang kau butuhkan untuk pekerjaanmu. Mempersiapkan ibadah terbaikmu yang ditunggu oleh Allah, bu. Sedang aku masih malas dan tertidur, seolah aktivitasku jauh lebih berat darimu. padahal tidak. Dengan sangat lirih dan sembunyi-sembunyi, aku ingin menyampaikan padamu ibu. Tugasku tidak cukup berat dibandingkan pengorbananmu yang begitu hebat. Tanggung jawabku diluar sana hanya secuil yang aku tiru darimu . Harapanku masih sangat lemah dibandingkan tekadmu memasukkanku ke pendidikan yang tinggi sebagai mahasiswa. Ibu jika boleh aku bertanya, dengan tanpa kau mengetahui ...